Kamis, September 25, 2008

Pulang Bareng pake Beat



Pulang Bareng pake Beat


Hari demi hari tanpa terasa Lebaran tinggal 6 hari lagi dan itu berarti rencana perjalanan mudik hanya tinggal 3 hari lagi, karena kami berencana akan “ Beat Riding “ ke Majalengka H-3 alias tanggal 28 September 2008.

Rute yang akan kami tempuh rencananya melalui jalur : Tangerang – Pulogadung – Bekasi – Cikarang – Karawang – Dawuan – Kawasan Bukit Indah - Cikopo – Sadang - Kalijati – Subang – Cibogo – Tipar/Bantarwaru – Cikamurang – Cijelag – Kadipaten – Jatiwangi

Atau : Tangerang – Pulogadung – Bekasi – Cikarang – Karawang – Dawuan – Kawasan Bukit Indah - Cikopo – Sadang - Kalijati – Subang – Jalan Cagak – Tanjung Siang - Cimalaka/Sumedang – Cijelag – Kadipaten – Jatiwangi .

Jalur alternative ke Jalan Cagak akan kami pilih jika jalur Cikamurang tidak “Kondusif “ alias nggak nyaman untuk Netta dan Lilah.

Pas tulisan ini dibuat dapat kabar aktual dari seorang sahabat yang kebetulan mudik lebih dulu melewati jalur Cikamurang pukul : 11-an hari ini 25 september 2008 boelh dibilang lancar, hanya perlu berhati-hati sebelum masuk kawasan Cikamurang perbaikan jalan atau lebih tepatnya pengecoran jalan yang belum selesai, jadi lajur yang dari arah Jakarta yang belum dicor.

- Bersambung ……

Senin, Juli 21, 2008

Masih Ada Sea Games dan Olimpiade


Beberapa hari yang lalu, PON tahun 2008 ditutup oleh Wapres JK dengan hasil sudah diketahui bahwa JATIM Juara umum, sementara JABAR ke-4, Jateng ? ke-5 tentunya.

Sebenarnya sudah beberapa tahun ini, saya tidak begitu tertarik lagi dengan event olahraga nasional ini, namun tahun ini agak lain. Ada satu cabang yang membuat saya terus mengikuti perkembangannya, yakni Karate. Kalo anda mungkin pernah melihat seorang atlet putri dengan tinggi badan 169 cm berparas cantik, mungkin atlet itulah yang saya maksud, Kartika Ekawati namanya. Dia masih seorang mahasiswi di UGM Jogya.

Bagi anda yang baru pertama kali bertemu dengannya mungkin terkesan tidak ada yang istimewa dari dara kelahiran Majalengka ini, tapi ops.... nanti dulu sempatkan anda berbincang dengannya, sedikit demi sedikit maka akan tergambar darinya bahwa ia seorang yang pintar dan "Sangat Ramah". Belum lagi kalau ada kesempatan untuk mendengar suara ia bernyanyi, anda tak akan segan menyebut ia seorang "multi talent". Berbagai jenis lagu mampu ia bawakan dengan sangat baik, alat musik ? kalo hanya gitar, cemen........

Sederet prestasi internasional sudah di tangan, apalagi yang ia cari ? PON jawabannya (inilah yang ia idamkan sejak kecil) alasannya hanya ia yang tahu.

Namun Dewi Fortuna belum hinggap diatasnya, hasil Final Karate PON di KALTIM, kata perseorangan dan beregu hanya meraih Perunggu.


Sabar ya Neng.........masih ada SEA GAMES dan OLIMPIADE

Kamis, April 10, 2008

"Wilujeng ka HADE, kahade sing HADE”

"Wilujeng ka HADE, kahade sing HADE”


Judul diatas mungkin sedikit membingungkan bagi sahabat yang bukan orang Pasundan atau ngga nerti “Basa Sunda”.

Secara harfiah bisa diartikan kurang lebih : “ Selamat untuk HADE, (pasangan Cagub & Wagub Jabar saat ini) awas harus BAIK.”

Setidaknya itulah sebuah harapan yang sangat logis dari masyarakat bawah ditengah “ketidak-tentuan” keadaan saat ini terutama ekonomi.

Berikut cuplikan dari salah satu media ibukota beberapa saat setelah hasil “Quick Count” di umumkan oleh beberapa Lembaga Survei .


Hasil quick count atau penghitungan cepat suara Pilkada Jawa Barat hingga pukul 15.40 WIB menunjukkan pasangan H Ahmad Heryawan - H Yusuf Macan Effendi atau Dede Yusuf (Hade) memimpin dengan perolehan suara 40 persen, Minggu (13/4). Hasil penghitungan cepat yang dilakukan beberapa lembaga survei seperti LSI, Puskaptis dan Litbang Kompas disambut suka cita oleh Tim Sukses Hade yang berkumpul di Media Center Hade di Hotel Papandayan jalan Gatot Subroto Kota Bandung. "Hasil empat quick count itu sudah jelas, di Indonesia kemenangan Pemilu tidak pernah lepas dari hasil quick count," kata Cagub H Ahmad Heryawan di saat bertandang ke Media Center Hade. Menurut Heryawan, ia tidak terkejut dengan hasil sementara quick count yang menempatkannya di peringkat pertama pada penghitungan suara Pilkada Jawa Barat 2008. Sejak awal, kata Heryawan, sudah yakin dirinya bisa meraih hasil maksimal pada Pilkada Jabar 2008. "Sama sekali saya tidak terkejut karena teman-teman saya di Tim Hade dan kader partai pendukung sangat optimal mendorong saya," kata Heryawan. Ia menyebutkan bahwa hasil yang diraih pada Pilkada 2008 ini merupakan buah kebersamaan masyarakat Jabar yang ingin menggapai harapan baru di provinsi itu. "Visi dan missi kami (Hade) adalah program riil yang secara sungguh-sungguh akan saya lakukan bila ke depan memimpin Jabar," katanya. Terkait pengamanan suara hasil penghitungan dan proses penghitungan manual oleh KPU, Heryawan menyatakan telah menyiapkan tim. "Teman-teman sudah menyiapkan tim untuk mengamankan suara, mulai dari TPS hingga penghitungan oleh KPU," ucapnya. Sementara itu Ketua DPW PKS Jawa Barat, H Taufik Ridho menyatakan siap mengawal dan mengamankan suara untuk menghindari hal-hal yang bisa mempengaruhi proses penghitungan suara akhir. "Dengan hasil kemenangan di quick count ini, jelas kita sudah memenangkan Pilkada. Kami yakin quick count yang mereka gelar kredible," katanya. Keunggulan pasangan Heryawan - Dede itu, memang sudah terekam dalam beberapa hasil survey yang dilakukan Tim Hade. "Progresnya terus menanjak, trend hitung cepat saat ini juga sama dengan survey yang dilakukan lembaga survei," kata Taufik Ridho. Sementara suara takbir menggema di Media Center Hade. Rata-rata tim sukses memantau tabulasi perolehan suara di layar lebar serta memantau siaran langsung dari beberapa media televisi. Para pendukung dan tim sukses saling mengucapkan selamat dan berangkulan. "Pokoknya kami siap megalamankan hasil Pilkada 2008 ini. Hasil ini menjukkan masyarakat Jabar menginginkan berubahan baru di Jabar, kata Taufik Ridho. (ANT)

Dong Joe, Riwayatmu kini


Sebanyak 6.830 karyawan PT Dong Joe Indonesia (PT DJI), produsen sepatu Reebok, di Tangerang, resmi dipecat kemarin. Kepastian nasib mereka itu diperoleh setelah menunggu lebih dari lima bulan.Pemecatan ribuan karyawan perusahaan tersebut tertuang dalam surat kesepakatan pengakhiran hubungan kerja yang ditandatangani oleh Tim Kurator dari Pengadilan Negeri Tangerang dan Serikat Pekerja perusahaan tersebut. "PT Dong Joe tak bisa keluar dari situasi pailit," ujar Harold Kussler, Factory Manager perusahaan itu kepada Tempo, Senin (16/4). Menanggapi keputusan ini seluruh karyawan PT Dong Joe sejak pagi hingga siang kemarin mendatangi pabrik. "Kalau memang PHK, mana gaji dan pesangon kami," ujar Ismiati, salah seorang karyawan dengan histeris. Seperti diwartakan Tempo sebelumnya, Mr Cheon dan Mr Kim Ck bos pabrik tersebut sejak awal Oktober lalu meninggalkan perusahaan ke negara asalnya Korea Selatan. Selanjutnya berdasarkan surat laporan dari tim internal PT Dong Joe tanggal 9 Oktober dan surat laporan serikat pekerja nasional perusahaan itu tanggal 12 Oktober dinyatakan bahwa perusahaan tidak melakukan kegiatan produksi lagi dan para pekerjanya diliburkan sampai waktu yang tidak ditentukan.

"Demikian penggalan salah satu berita di media yang mempublikasikan tentang berita yang "sangat menghebohkan" bagi lebih dari "PULUHAN RIBU" orang yang tau tentang Dong Joe. sekitar lebih dari 1 tahun yang lalu.

Saya adalah termasuk dari 6800-an ex karyawan DJI, yang sekarang termasuk lebih beruntung dibanding dengan rekan-rekan lain. Beribu cerita dibalik "matinya" Dong Joe mungkin tidak akan pernah bisa terpublikasikan, saya hanya dapat merekam secuil dari ribuan kisah itu.

Dari seorang sahabat bercerita kepada saya bahwa banyak dari 6800 rekan kerja dulu bernasib tragis dari yang bercerai dengan istrinya gara-gara tidak kuat lagi menahan penderitaan hidup karena suami tak lagi menghasilkan Rupiah.

Bahkan saya sempat miris mandengar cerita berikut ini, seorang ex-karyawati DJI "terpaksa" menjual jasa (maaf) kemolekan tubuhnya untuk dijadikan Rupiah karena harus menghidupi orang tua dan adiknya di sebuah dusun di Lampung. Bahkan beberapa bulan yang lalu saya mendengar Seorang Senior Manager yang selama itu bergaji 7 digit terkena stroke.

Tapi tidak semua kisah dibalik matinya DJI terasa miris bagi saya, karena ada beberapa rekan yang setelah DJI mati justru membawa hikmah yang manis baginya.
Seorang rekan tersebut direkrut oleh Reebok Vietnam karena kemapanannya dalam design sepatu.

Bagaimana dengan saya ?Nano-nano itulah jawaban yang dapat saya sampaikan ........Yang terpenting bagi saya adalah begitu banyak hikmah dari kisah ini, antara lain semakin banyak teman, relasi dan tentu saja ilmu karena sudah dua perusaan berbeda yang sudah saya masuki.Semoga Allah memberikan hikmah manis kepada-kepada orang-orang yang sabar.

"semoga bermanfaat"